Kamis, 13 Desember 2012

Mengapa saya suka cornering??

Cornering,,.. yups bahasa Indonesia nya yaitu tikungan tajam. buat orang-orang yang demen nikung di gunung or sirkuit ini bisa jadi lebih dari sekedar sensasi.. nikmat sekali. ya beginilah definisi tepat nya
"Cornering atau menikung adalah kemampuan untuk melewati tikungan dengan kecepatan tinggi, menjaga kecepatannya dan tidak celaka. (diadaptasi dari definisi cornering menurut sports-library)"

Bagi sebagian orang, cornering adalah bagian paling enjoyable dari mengendarai sepeda motor, cara melepaskan stres dari rutinitas, dan mendapatkan kepuasan pribadi.
Tidak diingkari bagi sebagian orang lainnya cornering terlihat mengerikan. Namun dengan pemahaman dan latihan benar, maka cornering akan dapat dilakukan dengan aman. Bahkan dapat membantu meminimalkan resiko celaka.

*) Satu hal yang perlu digaris bawahi: Berkendara sepeda motor, apapun jenisnya itu beresiko celaka. Satu-satunya cara untuk sepenuhnya menghindari resiko celaka tersebut adalah dengan tidak berkendara sepeda motor sama sekali.

Cornering juga suatu olahraga ekstrem yang menuntut skill dan kemampuan berkendara. Tak cukup hanya skill, cornering juga membutuhkan safety riding gear yang optimal di motor itu sendiri.always safety cornering first...

PERSIAPAN CORNERING :
Sebaiknya sebelum Cornering, kita cek apa yg udah dan belom kita siapkan atau pake, antara lain :

1. Helm yang memenuhi Standard
- SNI or DOT or Snell dsb
- FULL FACE lebih baik
*klo gak punya helm, cobalah minjem tetangga dulu kalo dibolehin :D..
2. Proper Gloves
Sarung tangan yang memadai, jangan terbuat dari KATUN atau WOOL, kita mo cornering bukan Hiking :D
3. Proper Jacket
Jaket yang cukup untuk melindungi dari terpaan angin dan gesekan aspal kalo jatoh (amit-amit dah), lebih baik yg ada Protectornya..
4. Proper Shoes
Pake sepatu khusus motor lebih baik, minimal yg nutup mata kaki, kalo gak punya pinjam tetangga, ya spatu kets its OK, yang penting bisa melindungi dan nyaman dipakai.
5. Jangan lupa CELANA PANJANG JEANS lebih baik, yang pake celana pendek sebaiknya PULAANG, apalagi yang pake Hot Pants, .....
5. Protector..klo punya SILAHKAN DIPAKE....jangan cuman jadi pajangan


Apa yang harus di cek sebelum berangkat melaksanakan cornering????

1. Cek Tekanan BAN
Pastikan jangan terlalu keras and jangan terlalu empuk, untuk depan bisa 26-28 psi, belakang bisa 28-32 Psi
2. Cek Isi Tangki
Masih cukup gak buat naek-turun (kalo dibandung biasanya ke lembang, jadi disebutnya naek-turun :D )
3. Cek REM
Berfungsi dengan baik ato nggak, kalo ragu sebaiknya urungkan niat cornering-mu..
4. Cek LAMPU depan
Nyala terang gak (di bandung biasanya cornering dilakukan di malam hari :D, kalo siang hari, trafficnya ampun dah, boro-boro cornering, 60-80 km/j aja susah)
5. Cek NYALI
udah siap apa belum ? kalo belum, mending pulang aja..

Kalo udah semua....
silahkan BERDOA untuk keselamatan kita..

Perlu diingat, permainan ini sangat beresiko..
sebaiknya MENCEGAH daripada TERLAMBAT dan MENGOBATI..
di jalan sebaiknya nggak usah mencoba untuk MEMBUKTIKAN SESUATU atau apapun itu (ini nih yang susah kalo udah kebawa emosi)
JUST PLAY, Follow the FLOW, and be SAFE..


Beberapa teknik dalam melakukan cornering yang dapat diaplikasikan pada berkendara sehari-hari, karena menurut ane tekniknya safety juga..

Menyusul di tikungan S :

Jarak Pandang MATA kita (Garis biru terputus-2), memberikan pandangan jelas bahwa tidak ada halangan di depan jalan, sehingga kita dapat melihat bahwa tidak ada kendaraan di depan kita.
Kita tidak mengantisipasi apabila kendaraan yang lebih pelan akan merintangi kesempatan kita, hanya mungkin jika kita melihat dengan baik dan dapat memperhitungkan situasi secepat mungkin ketika kita memasuki tikungan pertama.
Akan sangat memuaskan apabila kita dapat melakukannya dengan benar, percayalah.

Nah kalo 's' turn nya di pegunungan dengan kondisi tiap tikungan buta pandangan gmn?
Kalo tikungan-tikungan blind spot maennya setengah jalur aja, JALUR KIRI ONLY !!
Jadi, jalur kiri yang kita bagi 2.
Pasti ketemu line-nya, itulah line yang dapat kita pakai.


DECAPITATION :
Perhatikan Jalur Motor ini dengan TELITI
Ingat, posisi motor terbaik adalah sedekat mungkin dengan marka tengah jalan.
Pengendara masuk secara dalam menuju sisi luar untuk mendapatkan jarak dan pandangan mata yang lebih luas lalu posisikan motor anda sejajar dengan marka jalan pada saat keluar tikungan.
istilahnya sih In-Out-In, kebalikan dari racing line balap, yaitu Out-In-Out..

alur yang SALAH / KURANG TEPAT
Hindari godaan untuk memotong jalur tikungan secara langsung, ini akan mngakibatkan kepala dan bahu anda berada tepat di tengah jalur dan pada jalur dimana mobil berada. Sehingga dapat terbentur / bertabrakan.
Akan tetapi, alur ini mempunyai keuntungan, disaat kita terlalu kencang saat masuk ke tikungan atau di tengah tikungan ada kendaraan dari arah berlawanan, kita dapat out, atau menuju sisi luar tikungan, karena masih ada ruang tersisa (jalan, bukan bahu jalan)

Hal di atas di sebut juga DECAPITATION ZONE
kesimpulannya, setiap masuk tikungan cek kondisi baru tentukan line yg mana yang baru dipake, karena dua-duanya merupakan teknik yang benar, semuanya tergantung kondisi dijalanan / sebenarnya.

TEKNIK CORNERING KANAN :

Posisikan kendaraan anda disisi terkiri dari jalan, semakin dekat dengan sisi kiri jalan maka semakin baik dan semakin lebar jarak dan arah pandang mata anda
apabila kita mengambil sisi dalam dari jalan maka jarak dan arah pandangan mata kita lebih terbatas dari pada apabila kita mengambil jalur sisi luar jalan

INGAT !!
Jalur dalam berarti jalur terdekat dengan marka jalan, sedangkan jalur luar berarti sisi terdekat dengan sisi kiri tepi jalan, ini berlaku untuk tikungan ke KANAN. Apabila tikungan ke Kiri maka berlaku sebaliknya, yaitu : Sisi dalam yaitu jalur yang berada paling dekat dengan tepi jalan sebelah kiri, dan sisi luar adalah sisi terdekat dengan marka jalan yang di tengah
JANGAN LUPA !!

Skill penglihatan terutama area pandangan memang menentukan kemana arah motor berjalan.


Menaklukkan Tikungan dengan radius mengecil :

1. Tikungan yang menajam / dengan radius mengecil dapat menimbulkan situasi yg berbahaya. Karena, apabila kita melibas tikungan tersebut seperti kita melibas tikungan biasa (baca: radius konstan), sambil rebah pol / full lean angle, maka kita tidak memiliki ruang gerak saat tikungan tersebut tiba2 bertambah tajam (baca: radius mengecil). Apalagi kalau tikungan tersebut adalah tikungan buta / blind corner (biasanya ini yang kerap terjadi), nahhh masalahnya akan bertambah besar, cenderung gubrakk.

Disiplin yang perlu kita pegang teguh adalah: jangan pernah masuk sebuah tikungan dengan kecepatan yang terlalu tinggi dan pada posisi rebah pol (maksimum lean angle) sehingga kita tidak ada “ruang / celah” untuk memperbaiki posisi apabila ada situasi yang “tak terduga” pada saat kita sedang berada di tengah2 tikungan (sekali lagi, ini tidak berlaku di sirkuit, dimana kita bisa “membaca” tikungan tsb). Ini berlaku untuk situasi-situasi dimana tiba-tiba di tengah-tengah jalan ada pasir, air, oli, kendaraan lain, orang menyebrang, kemiringan jalan yg keluar / negative camber dan juga tikungan dengan radius mengecil.

Dalam foto 1, bisa dilihat bahwa si pengendara sedang “approach” sebuah tikungan dari sisi luar jalur itu, karena melakukan hal itu memberikan pandangan yang lebih baik terhadap tikungan tersebut dan juga mempersiapkan dirinya untuk sudut “serangan” yg lebih pasti (siap2 rebah polll). Terlepas dari sudut tikungan tsb, pastikan Anda tidak melakukan “approach” yang terlalu panas/cepat.


2. Selalu melihat lebih jauh kedepan, menembus tikungan tersebut (atau sampai ke akhir tikungan) dan kemudian jalan setelah tikungan tsb, agar kita bisa mempersiapkan diri (ini sangat penting pada jalan2 berkelok/winding) Bila kita sedang berada pada jalan yg tidak kita kenal, maka hal ini dapat membantu kita untuk “membaca” tikungan (yg mengecil) tsb sebelum kita larut-dalam-tikungan (keasyikan rebah)

Hindari menggunakan teknik apex awal (early apex) karena ini akan menyebabkan kita melebar justru pada saat tikungan tsb mengecil, bisa fatal akibatnya. Berhenti mengaplikasikan rem depan sebelum mulai menikung (masuk tikungan) dan usahakan untuk membuka gas (throttle) secara halus se-dini mungkin, untuk meringankan beban di bagian depan motor kita.
Mengaplikasikan gas (throttle) akan mempermudah pengendalian motor kita saat menikung dan menyiapkannya untuk gas pol saat mulai keluar dari tikungan tsb.
Dalam foto (2.) dibawah, dapat dilihat bahwa si pengendara sdh tdk mengerem dan sudah memulai memainkan gas (throttle) meskipun dia baru 1/3 nya berada dalam tikungan tsb.


3. *Ini agak berbahaya bila tdk biasa.. mohon hati2*
Rem belakang dapat digunakan untuk mengurangi laju motor kita (ingat: ini bukan rem utama !!!) dan mempertajam sudut motor kita melibas tikkungan tsb, tapi mohon (dengan sangat) agar membiasakan diri dulu dengan sensitifitas rem belakang anda, jangan sampai roda belakang nge-lock!!
Jangan pernah melepas gas secara mendadak di tengah2 tikungan karena ini akan memberikan beban yang berlebih kepada roda depan dan mengakibatkan slip roda depan (wash-out), terus gubrakk deh !! (situasi ini dah ga ada obatnya)
Apabila radius tikungannya mengecil, cukup tambah miringnya aja ke lean angle maksimum, toh kan masih ada celah untuk aksi tsb ?? (lihat point 1)



4. Sebagian besar dari kegagalan (daripada disebut kecelakaan) kala menikung terjadi saat si pengendara panik (pas ketemu tikungan yg semakin tajam) dan kemudian menegakkan motornya, lalu melebar. Padahal, sebenarnya sebuah tikungan dapat dilibas dengan lebih cepat dari pada yang kita perkirakan / bayangkan.
Pada “late apex” dalam sebuah tikungan dengan sudut mengecil, kita akan mendekati “bagian dalam” dari jalur kita (dengan sedikit celah agar kita bisa menggunakan maksimum “lean angle”). Jadi relax aja dan biarkan motor kita bergerak dengan momentum yg sedang berlangsung, dan pada saat keluar tikungan biarkan dia bergerak ke sisi luar jalur kita (saat buka gas) secara natural. Kita hanya perlu menjaga agar kita tetap berada pada jalur kita dan bukan ke jalur kendaraan lain yang berlawanan.



Di jalanan umum, kita tidak selalu dapat memprediksi apa yg akan terjadi ataupun apa yg akan “timbul” secara tiba2. Maka dari itu, sangatlah penting bagi kita untuk “bermain-main” dengan sisa celah yg aman. Kalau kita masuk sebuah tikungan dengan maximum “lean angle”, kemudian radius tikungan tersebut tiba2 mengecil, maka sudah telat bagi kita untuk memperbaiki situasi.
Selalu berupaya untuk masuk kedalam sebuah tikungan dengan keyakinan bahwa seberapapun tikungan tsb menajam/mengecil, kita akan dapat menaklukkannya dan kemudian langsung bersiap untuk melibas tikungan tajam berikutnya dan tikungan tajam berikutnya, tanpa ragu.


Clutchless Gear Shifting
Pada saat kita mengoper gigi, kita akan menutup gas dan menarik tuas Kopling, Injak peseneling yang kemudian melepaskan tuas kopling dan membuka gas kembali !
Ini menyebabkan jeda waktu yang menyebabkan kita kehilangan kecepatan.

Ada cara lain untuk memindahkan gigi dari gigi 2 ke atas (TIDAK UNTUK GIGI 1 ke 2 untuk Newbie)
Caranya adalah : Biarkan tuas Kopling ! lepas gas dan injak perseneling lalu buka gas kembali untuk mendapatkan power kembali (recommended untuk menyusul kendaraan di depan apabila pada saat posisi rapat).
Gearbox modern sekarang sudah lebih baik sehingga apabila kita melepas gas kita dapat memindahkan gigi tanpa perlu menggunakan Kopling.
Kebanyakan gearbox juga mendukung pengoperan gigi ke lebih rendah tanpa kopling, tapi ini tidak akan semulus apabila ke gigi atas.
Jika anda mencoba ini untuk yang pertama kalinya, mulai dari gigi 3 ke atas, setelah menutup gas langsung injak perseneling secepat mungkin !!! dan BUKA gas secepat mungkin !

Keunggulan Clutchless Gear Change :
Lebih Cepat, Lebih Halus dan lebih sedikit gesekan dari bagian mekanik motor (dalam hal ini Kopling)…
JANGAN TERMAKAN PARADIGMA BAHWA TIDAK MENGGUNAKAN KOPLING BISA BERBAHAYA UNTUK MOTOR ANDA…….(Itu Motor JADUL Jack, motor skr dah canggih)

Ketahui Karakteristik Motor anda sebelum cornering
Ada beberapa kesalahan pembelajaran yang sering dilakukan para rider pecinta cornering.
Salah satu diantaranya adalah selalu ingin cepat bisa Kneedown, knee dragging atau yang lainnya.
Supaya terlihat keren atau dianggap bisa cornering.
Anda berada pada jalan yang salah.
Cepatlah BELAJAR yang paling penting or you will crash soon
Apa sih yang harus dipelajari dulu?
Paling pertama adalah anda harus bisa mempelajari karakteristik motor anda
muncul lagi pertanyaan...apa sih karakteristik motor ?
karakteristik motor mencakup banyak hal, antara lain :
- Tamed your Beast :
Pelajarilah kekuatan mesin motor anda seberapa cepat dia bisa berakselerasi, seberapa besar tenaga yg dimuntahkan mesin pada saat membuka gas secara lembut dan saat membuka gas secara sekaligus ini untuk mengantipasi gejala OVER Throttle pada saat anda berada atau sebelum masuk tikungan yang bisa berakibat fatal.
- Braking Point :
Menghitung jarang pengereman pada saat memasuki tikungan atau pada saat di jalur lurus, anda harus bisa mengkalkulasikan berapa kecepatan yang diperlukan pada saat memasuki tikungan dan berapa meter jarak yang diperlukan oleh motor anda untuk mencapai kecepatan yang diinginkan dari posisi kecepatan tertinggi anda, ini bisa dilatih dengan cara terus mengulang dan mencoba jarak pengereman yang berbeda-beda pada 1 tikungan dimulai dari kecepatan terendah dan terus naik ke kecepatan yang lebih tinggi.
- Shifting Control :
Perpindahan gigi dari gear rendah ke gear tinggi atau sebaliknya untuk mengetahui seberapa besar power or engine brake yang akan motor anda berikan ketika anda melakukan perpindahan gigi.
- Clutch Control :
Teknik yang dibarengi dengan Shifting control ini untuk mengetahui seberapa kekuatan mesin anda pada saat POP Clutch or membuka kopling secara mendadak untuk mengantisipasi roda belakang anda Skid or Slide.
- Tyre Capability :
Anda harus benar-2 mengetahui seberapa kekuatan BAN anda pada saat memasuki tikungan, apakah ban anda termasuk GRIP type atau Drift Type dengan mengetahui seberapa kekuatan GRIP ban and apada saat memasuki tikungan akan mengurangi gejala Skid or Slide dan mempermulus anda dalam melakukan cornering.
- Suspension Capability :
Suspensi yang terlalu lembut atau terlalu keras akan menyulitkan kita untuk menaklukan tikungan, pastikan anda mengetahui dengan pasti kondisi suspensi motor anda untuk mengambil keputusan kecepatan tertinggi dan terendah anda dalam menaklukan tikungan.
- Chasis, Swing Arm and Fork Configuration :
Semua chasis memiliki karakter yang berbeda beda dan tak bisa disamakan, makanya pelajarilah sifat Chasis anda dengan baik, cara termudahnya adalah dengan mengetahui wheel base, rake, dsb dari rangka motor anda untuk menghitung radius putaran motor dsb.
- Saddle Position : Posisi jok akan menentukan bagaimana body positioning yang tepat untuk motor anda. Pastikan anda merasa nyaman pada saat cornering
- Foot Peg position : atau foot step, posisinya sangat menentukan body position kita, foot peg yang terlalu rendah akan menyebabkan motor kita tidak dapat miring terlalu dalam karena akan tersangkut foot step yang bisa berakibat fatal
- Handle Bar Position : Stang Lebar atau Setang Jepit akan merubah posisi berkendara anda dan memiliki cara yang berbeda pula pada saat cornering, pastikan anda menggunakan teknik yang tepat untuk menguasai kondisi stang anda.

untuk sekedar memacu adrenalin atau hobby baru boleh lah tuk dicoba, tp keep safety riding yaa..

sumber : www.cornering-indonesia.com

3 komentar:

  1. ayu gan kapan corening barng? buat nambah pengalaman saya, saya sering corening di jalur lembang, disana banyak tikungan tajam

    BalasHapus